LinkWithin

Tuesday, March 27, 2012

Siomay Bandung...


Hasil eksperimen long weekend.. Hari kamis sebelumnya sudah meniatkan untuk mencoba membuat siomay. Karena siangnya dapat oleh-oleh bumbu pecel Madiun cukup banyak dari Mas Nanang. Sebetulnya setiap orang dijatah satu bungkus ya, tapi berhubung dapet hibah dari satu-satunya lajang ditempat kami jadinya saya dapat dua dong.. Pulangnya mampir hypermart beli tenggiri, fillet ayam plus kulit pangsitnya.. Untuk resepnya saya memakai resep keluarga nugraha yang saya sesuaikan dengan jumlah bahan yang tersedia.. 

Ni dia bahan-bahannya:
150 gr ikan tenggiri haluskan
150 gr daging ayam haluskan
150 gr tepung kanji
1 butir telur ayam kocok lepas
Kulit pangsit jadi secukupnya

Bumbu halus:
4 siung bawang putih
merica 1/2 sendok teh
garam 1/2 sendok teh
kecap ikan sesuai selera
bawang daun diiris2

Cara Membuatnya:
1. campur semua bahan menjadi satu
2. Masukkan bumbu halus
3. Bungkus dengan  kulit pangsit
4. Kukus kira-kira 30 menit-an
5. Sajikan dengan sambal kacang.

Hasilnya belum begitu memuaskan. Belum persis seperti siomay favorit saya. Tapi untuk pemula lumayanlah, ikannya lebih terasa daripada beli di abang-abang sepeda hehe..


Tuesday, March 20, 2012

Untuk Indonesia yang Kuat (Review Buku Ligwina Hananto)


Sudah sejak lama ingin membaca buku ini. Selain karena penulisnya yang memang salah satu perencana keuangan favorit saya, tapi juga judulnya yang sebetulnya cenderung jauh dari dunia perencana keuangan kan? Kesannya seperti buku-buku tentang kebangsaan. Akhirnya kesampaian juga beli buku ini, online lewat toko buku online langganan saya. Secara fisik agak kecewa yah, jenis kertasnya koq kertas buram gitu.. Jadi awal-awal baca saja sudah ada lembar yang mau copot.. Apa jangan-jangan buku yang saya beli buku bajakan?? curiga mode on. Tapi ya sudahlah yang penting kan isinya.
Intinya buku ini bercerita tentang bagaimana misi bersama yang diusung sang penulis untuk mempromosikan Stronger Middle Class Indonesians. Sangat menggugah, tanpa perlu merasa diceramahi orator politik tentang kebangsaan. Sederhana, tapi saya yakin semua langkah yang ada dalam buku ini begitu mudah untuk dilaksanakan oleh semua orang kelas menengah di Indonesia. Karena untuk menjadi Indonesia yang kuat secara ekonomi, dibutuhkan kelas menengah yang kuat juga. Tanpa harus menyengsarakan diri sendiri, tetapi juga tidak abai terhadap kelompok bawah.. Bagaimana kelompok menengah seharusnya menjadi trigger perekonomian dengan berani berinvestasi baik di pasar modal dalam negeri maupun terjun langsung di sektor real.
Yang menarik, ditengah2 ada juga bahasan tentang liburan. Khususnya menyarankan kita agar liburan didalam negeri saja, sebetulnya masih banyak tempat yang belum dijelajahi daripada membelanjakan uang kita di negeri orang.. Lebih membangun pariwisata kita jg. Siapa yang menikmati? Tentu kita juga karena perekonomian kita akan tumbuh dari sektor pariwisatanya.. Padahal selama ini ga pernah kepikiran untuk memasukkan liburan sebagai salah satu tujuan rencana keuangan.. Mungkin karena sudah banyak alokasi yang lain ya hehe..
Inti buku ini ada pada 100 langkah untuk tidak miskin yang juga ada dibuat dalam satu kertas tebal yang juga bisa menjadi pembatas bukunya.. Banyak yah langkahnya jadi ga mungkin saya tulis semua disini kan? So, lebih baik sih beli atau pinjem saja bukunya.. baca sendiri jadi lebih bisa meresapi, halah! Intinya yang pertama kali adalah tujuan lo apa?? Iyah bener coz banyak pekerja yang penghasilan 30 juta per bulan tapi ternyata ga punya apa-apa.. Rumah pun masih numpang, padahal banyak koq yang penghasilannya 2 jutaan tapi bisa nyicil rumah.. Tujuan akan mendirect bagaimana gaya hidup kita.. juga mempersiapkan bagaimana kelak hari tua kita.. agar kita tidak menyesal dikemudian hari..
Summary:

Financial Independen means:
1. Pay your own bills
2. Pay your own debt
3. Buy your first property
While, Financial Freedom are:
1. Passive Income > Monthly Expenses
2. Achieving Financial Goals
3. Assets Ownership (Business, Property, Paper)

Thursday, March 8, 2012

Saung Talaga Sawangan Depok..


Beberapa bulan yang lalu, saya dan teman2 pengajian punya acara makan bareng ngajak keluarga masing-masing. Seharusnya sih acara diisi rihlah ke tempat wisata gitu ya? Tapi berhubung susah sekali mencari waktu yang semua bisa, dan juga berhubung cuaca yang seringkali hujan, kami memutuskan untuk pergi makan saja. Lokasinya pun tak jauh dari tempat tinggal kami seputaran Depok saja. Setelah tanya sana sini, akhirnya ketemulah satu resto namanya Saung Talaga. Terletak di jalan raya Sawangan.. Setelah Depok Maharaja masih terus, adanya disebelah kiri jalan. Kita makan disaung2 diatas talaganya, untuk pemandangan sebetulnya tidak terlalu istimewa..Tapi lumayanlah, jauh lebih menyenangkan daripada melihat aspal saja hehe...



Karena kita bawa anak-anak, so tempat main anak juga menjadi salah satu pertimbangan. Tapi ternyata tidak seperti yang dibayangkan. Tidak banyak mainan, hanya ada ayunan. Jadinya mesti antri dan berebutan. Ada mainan-mainan tradisional yang dipajang untuk dijual. Selain itu ada monyet kecil yang juga bisa dilihat disana.


Ini lagi pada makan, ga keliatan ya orang-orangnya? sengaja :)

Soal makanan, standar saja.. Khas resto sunda, gurame dan ayam baik bakar maupun goreng seperti biasa jadi menu andalan. Ditambah cah kangkung, karedok, tahu/tempe goreng dan lalapan beserta sambel tentunya. Untuk minum kita memesan es teh manis, sengaja disamakan daripada riweuh.. Waktu itu sekitar 20 org dewasa dan ga sampai sepuluh anak-anak hanya habis kurang lebih 850rb-an. Itupun masih ada beberapa potong ayam bakar dan goreng yang dibawa pulang loh.. rasanya sih standar saja, tidak terlalu istimewa.



Setelah selesai makan lanjut sewa sampan. Sewanya 15rb, kalau yang dayung petugasnya nambah 5rb aja.. Nih si ayah lagi dayung sampan..
Kalo yang ini emak ama anaknya yang nampang disampan hehe..
Alhamdulillah , waktu itu tidak turun hujan. Malah cuacanya panas hehe.. Lumayan juga boncengan di motor panas-panas. Pulang-pulang langsung tepar.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...