LinkWithin

Wednesday, March 26, 2014

Survey Parpol ala Syafiq

Suatu malam di masa-masa UTS-nya, Syafiq (usianya Mei ini mau masuk 7 tahun insya Allah) saya lihat lagi asyik dengan kertas hvs dan spidol warnanya.. Karena saya sedang sibuk dengan urusan yang lain, saya tidak terlalu memperhatikan Syafiq lagi gambar apa.. Begitu saya ajak untuk makan, barulah saya lihat hasil karyanya saat itu.. Hasilnya... gambar-gambar yang saya upload ini hehe.. Saya tidak mengira ternyata Syafiq memperhatikan masalah politik dengan partai-partainya.. Memang akhir-akhir ini Syafiq banyak tanya soal politik kalau sedang nonton acara berita di TV.. Tanya soal korupsi itu apa? Koq PKS belum pernah jadi presiden? Apa itu kesejahteraan? Bedanya demo dengan kampanye hehe.. Anak zaman sekarang yah, generasi Z (lahir tahun 2000-an) memang luar biasa perkembangannya dibandingkan saya yang generasi Y (1980-2000).. Seingat saya dulu seumur Syafiq ga pernah mikirin soal politik..
Tapi sumpah deh jangan laporin saya ke KPAI karena eksploitasi politik ya.. Itu emang murni kreatifitas Syafiq aja.. Saya juga tidak pernah mengarahkan Syafiq ke partai tertentu, tapi kayaknya Syafiq secara natural juga tersibghoh hehe..


 Putaran pertama.. Dipikir kayak pertandingan bola kali ya...
Loh koq PKB gambarnya ka'bah ya.. 
Belakangan Syafiq ralat katanya ga tau dikiranya PPP itu PKB hehe..

 Masih putaran pertama..
dan taraa... Putaran finalnya adalah...

 
Kita nantikan pemenangnya dalam pemilu sebenarnya 9 April nanti wkwk..

Monday, March 17, 2014

Miracle in Cell No. 7



Setelah sekian lama tidak nonton film, seorang teman merekomendasikan film ini.. Bukan hanya satu orang malah..yang satu orang biasanya malah under estimate sama yang namanya film/drama korea hihi.. Tapi kenyataannya dia dibuat meleleh bahkan mewek juga.. (dia laki-laki loh..) yang satu orang lagi temen sebelah yang memang juga penyuka korea..


Saya tidak akan menceritakan detail jalan cerita film ini.. karena sudah banyak sekali resensi tentang film ini di internet.. yang saya ingin komentari adalah premis utama film ini.. Tentang ketidakadilan yang akhirnya mengorbankan seseorang yang sesungguhnya tidak bersalah.. bagaimana polisi memaksakan sangkaan pada sang ayah pemeran utama dalam film ini yang memang mengalami keterbelakangan mental.. Saat rekonstruksi peristiwa, saya menangis melihat adegan Lee Yong Gu dipaksa melakukan apa yang diarahkan oleh polisi, padahal semua hanya rekaan polisi saja.. berhubung anak yang meninggal adalah anak seorang komisaris jenderal polisi..hmm.. Sungguh banyak sebetulnya kisah nyata seperti ini dalam kehidupan kita.. Pemulung yang dituduh menyimpan narkoba, anak-anak pengamen yang dipaksa mengakui membunuh pengamen lainnya.. bahkan belum hilang dari ingatan seorang narapidana baru dibebaskan setelah 30 tahun karena pembunuh aslinya muncul di penjara yang sama dan kasihan dengan nasib si kakek.. Sayang sekali saya lupa namanya.. Tapi kasusnya cukup diangkat media koq beberapa tahun yang lalu..


Hal lain dari film ini yang menarik perhatian saya adalah akting si kecil Ye Sung yang menurut saya sangat brilian dan tentu saja Ryu Seng Ryong sang pemeran utama yang layak mendapatkan award di film ini.. Menjadi orang dengan keterbelakangan mental sungguh bukan pekerjaan mudah bukan? Chemistry mereka juga sangat bagus, sehingga seringkali saya dibawa mewek bahkan sampai sedikit tergugu.. Adegan sebelum eksekusi mati Yong Gu adalah adegan yang paling sedih buat saya.. halah, lebay ya? Tapi serius memang, mata saya sedikit bengkak paginya karena semalamnya nonton sampai mewek-mewek hehe.. Lepas dari semua pujian, film ini seperti kisah fiksi lainnya tentu saja tidak lepas dari kritikan.. Kondisi penjara yang kayaknya koq aman dan damai (meskipun diawal sempat dibully napi yang lain).. Adegan melarikan diri dengan balon udara juga termasuk yang saya pikir sangat diluar nalar hehe.. Pun ide memasukkan Ye Sung ke dalam kardus seperti foto berikut ini nih.. Cute kan ye sung??


Secara keseluruhan film ini cukup berkesan bagi saya.. Termasuk salah satu film korea yang box office di tahun 2013 padahal kisahnya jauh dari percintaan.. Kecuali cinta seorang ayah pada anak dan sebaliknya juga.. Two thumbs up deh..

Monday, March 10, 2014

Gepuk Ny. Ong


Ini dia olahan daging favorit saya.. rasanya gurih dan lezat, apalagi kalau dagingnya juga berkualitas bagus. Dimakan dengan nasi hangat saja, saya tak perlu tambahan lauk lainnya..  Sampai-sampai syafiq suka protes soalnya kalau saya mengolah daging, seringnya dibuat gepuk hehe.. Air rebusan dagingnya saya buat untuk tambahan sop sayur. Biasanya daging saya rebus dulu, lalu air kaldunya saya pakai untuk membuat sop sayuran.. Hmm.. Bener-bener deh, tidak perlu kaldu bubuk atau blok tambahan.. Cukup garam dan gula dengan bumbu halus bawang putih dan lada saja, sedepnya tuh sop sayuran hmm.. Seger!
Lalu dagingnya saya olah menjadi gepuk ini. Membuat gepuk ini sangat mudah koq..  berikut saya copy-kan resepnya ya.. Porsinya pas untuk keluarga kecil.. Untuk Syafiq saya menyajikan sudah dalam bentuk suwiran, soalnya dia paling malas makan daging sebetulnya.. Jadi harus disiasati disuwir terus campur di nasi..

Sumber : Milis Femina

Bahan :
250 gr daging sapi, direbus hingga agak lunak, lalu potong 5 cm x 5cm tebalnya 1 cm lalu dimemarkan (jangan sampai hancur)
100 cc santan kental

Bumbu :
5 siung bawang merah
2 siung bawang putih
1 lbr daun salam
3 cm laos dimemarkan
5 gr asam jawa
30 gr gula merah
2 sdm ketumbar
garam secukupnya

Cara membuat:
1. Semua bumbu dihaluskan, campur dengan santan dan air kaldu, lalu masak.
2. Tambahkan garam, salam, dan laos.
3. Masukan daging, sampe meresap dan airnya habis dan bumbunya menyerap ke dalam daging, lalu angkat dan tiriskan.
4. Goreng daging hingga kecoklatan.
5. Hidangkan, taburi bawang goreng.


Monday, March 3, 2014

Kembali Ke Kampus Biru..

Hari pertama setelah sepekan kemarin diklat di kampus biru.. Kampus yang sudah saya tinggalkan kurang lebih hampir 9 tahun lamanya.. Kembali ke kampus, membawa saya pada kenangan lama yang mungkin tidak akan pernah saya lupakan dalam perjalanan hidup  saya yang penuh lika liku hehe.. STAN, kampus tempat saya menimba ilmu selama 3 tahun lamanya.. Teringat masa-masa pendaftaran, berganti bis sampai tiga kali dari rumah saudara di Klender.. Dulu rasanya jauuh sekali.. Ujian di Gelora Bung Karno yang juga tidak kalah perjuangannya.. Naik turun angkutan umum sendirian, padahal juga saya baru kenal daerah Klender khususnya Perumnas Klender saja hehe.. Belum lagi terror psikis dari saudara yang selalu menakut-nakuti susahnya bisa masuk kampus ini..pyuhh.. rasanya miracle bisa masuk kampus ini.. Maka dari itu saya suka sewot kalau ada orang yang bilang bisa bayar untuk masuk STAN.. Gimana mau bayar2 (baca:nyogok) lah yang sekolah aja kebanyakan nyari sekolah gratisan hehe..
Salah satunya tentu saya.. Demi tidak perlu memikirkan biaya kuliah, saya bersikukus cari kampus yang gratisan.. Dan Alhamdulillah, karena kehendak Allah saya bisa masuk kampus ini.. Sehingga saya tidak perlu membebani ibu saya yang single parent.. Pun akhirnya saya berpengalaman menghasilkan uang sendiri dari mengajar2 private di daerah sekita.. Banyak hal yang saya temukan selain soal gratisan tentunya.. Disinilah saya bertemu banyak orang-orang baik, saudara-saudara karena Allah yang akan senantiasa saya ingat sebagai sejarah indah .. Berkesempatan mengikuti berbagai macam kegiatan yang berupaya mendekatkan kita dengan Sang Pencipta.. Tiba-tiba kangen ikutan dauroh-dauroh.. Merasakan muhasabah dan qiyamul lail di tengah dinginnya udara puncak.. Makan satu tampah rame-rame dengan teman satu kelompok juga.. Ternyata waktu itu sudah lama berlalu hiks hiks.. 
Kampus saya sekarang, secara fisik sudah sangat berubah.. Semakin bagus dan indah tentunya hehe.. Tak ada jejak si bo atau pun si be.. (baca: kebo dan embe alias kambing) hehe.. Dulu depan kost-an saya itu masih ada kubangan untuk si bo.. Di kampus pun seliweran kambing-kambing milik penduduk.. Sekarang tak ada lagi.. Sepii.. Pun mahasiswa penghuninya karena sempat moratorium penerimaan mahasiswa.. Karena jadwal diklat cukup padat, rencana bersilaturahim dengan teman-teman yang masih seputaran kampus saya pending.. Kepingin ke Ceger lagi.. bakwan malang masih ada disitu ga ya? Dulu sering ngilang makan bakwan malang sendirian di ceger.. Pun belum sempat mau main ke kost-an lama di Sarmili tempat pertama kali kost.. Kabarnya Sarmili pun sekarang tidak becek lagi kayak dulu hehe.. Curhat ngalor ngidul ga jelas ya.. Maafkeun lah, yang punya blog juga lagi melo-melo ga jelas..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...