pic source: google.com |
Syeremm.. Akhir-akhir ini baca berita di media membuat alarm dalam diri saya kembali berbunyi.. Belum lama ada berita anak TK yang mengalami pelecehan seksual, padahal TK-nya internasional loh.. sekolah yang seharusnya sudah sangat canggih pengamanannya.. Ketika siangnya saya baca berita itu di media online, malamnya saya langsung menyinggung tentang perlindungan diri lagi kepada anak saya Syafiq.. Sudah sejak kecil dulu syafiq selalu saya ajarkan tentang batasan2 bagian tubuh mana yang boleh dipegang orang lain.. Dan orang lainnya itu juga tidak boleh orang asing yang tidak dikenal.. Termasuk dengan lawan jenis.. Mau yang masih kecil ataupun perempuan dewasa.. Sekarang kejahatan macem2, tidak melihat jg gendernya.. jd tuh ada juga emak2 jahat yang tega mecabuli anak-anak tetangganya yang masih ingusan..Ggrrr.. Sarappp!
Selain itu yang paling utama juga selain menjaga anak kita jangan sampai menjadi korban, adalah bagaimana menjaga jangan sampai anak kita yang justru jadi pelakunya.. Belum lupa saya semua data2 yang dulu diberikan Bunda Elly Risman saat seminar mendidik anak di era digital.. Anak2 ingusan yang kecanduan pornografi, kemudian melakukannya pada teman2 sebayanya.. haduuhh.. Berat nian tugas kita sebagai orang tua sekarang.. Betul2 kita dilarang pingsan... jangan sampai kita tidak pernah berbicara heart to heart, eye to eye dengan anak kita.. Kendalikan tontonan dan mainannya.. Benar2 kita harus selektif dalam memilih tontonan dan mainan untuk anak kita sekarang.. jangan sampai anak kita kenal games yang didalamnya justru ada adegan pornografi dan kekerasan.. Seperti racing yang hadiahnya justru bercinta dengan pelacur.. na'udzubillah..
Kemarin juga baca sharing temen di facebook soal kultur di J*S yang katanya memang guru-gurunya sendiri yaah.. u know lah, seperti halnya budaya di barat sana yang sudah sangat menjunjung tinggi kebebasan.. Pun laporan tentang guru yang melakukan sexual abuse pernah terjadi juga.. Jadi jangan-jangan memang tuh CS jadi ikut ketularan perilaku begitu dari oknum guru yang notabene orang luar.. (ini katanya yang dulu anaknya sekolah disana, tapi sekarang tinggal di amerika).. Awalnya memang sekolah ini didirikan untuk mengakomodasi anak-anak ekspatriat di Jakarta, tapi ya karena gengsi sekolah internasional banyak juga akhirnya WNI yang nyekolahin anaknya di sana.. Semoga para cs yang jadi tersangka bukan hanya tumbal, sementara pelaku yang lain tak tersentuh hukum..
Kemarin juga baca sharing temen di facebook soal kultur di J*S yang katanya memang guru-gurunya sendiri yaah.. u know lah, seperti halnya budaya di barat sana yang sudah sangat menjunjung tinggi kebebasan.. Pun laporan tentang guru yang melakukan sexual abuse pernah terjadi juga.. Jadi jangan-jangan memang tuh CS jadi ikut ketularan perilaku begitu dari oknum guru yang notabene orang luar.. (ini katanya yang dulu anaknya sekolah disana, tapi sekarang tinggal di amerika).. Awalnya memang sekolah ini didirikan untuk mengakomodasi anak-anak ekspatriat di Jakarta, tapi ya karena gengsi sekolah internasional banyak juga akhirnya WNI yang nyekolahin anaknya di sana.. Semoga para cs yang jadi tersangka bukan hanya tumbal, sementara pelaku yang lain tak tersentuh hukum..