Sering terganggu dengan telepon dari seseorang? Saya pernah. Sering malah. Jangan berpikir yang tidak-tidak dulu. Karena sungguh ini bukan kisah tentang secret admirer hehe.. Telepon yang saya maksud adalah telepon2 dari para tele marketer yang cukup mengganggu.. Mohon maaf sebelumnya saya haturkan kepada teman-teman yang kebetulan berprofesi sebagai tele marketer.. Ini hanya sekedar curhatan saja, tanpa ada maksud merendahkan ya.. Sekarang memang cukup banyak entitas bisnis yang memanfaatkan sambungan telepon sebagai sarana beriklan. Dari mulai yang nawarin kredit, asuransi, buku sampai produk kecantikan sudah pernah singgah di hp saya. Tidak ada salahnya memang, namanya juga usaha.. Tapi kalau sudah pada taraf mengganggu, akhirnya malah saya tidak simpati. Bagaimana tidak terganggu yah, kalau nelponnya berkali2, terus diakhir2 nadanya memaksa sekali. Masih untung juga saya tidak langsung tutup teleponnya kan?
Entah sebetulnya seberapa besar tingkat efektifitas tele marketing ini. Karena kenyataannya dari beberapa orang yang saya tanya tentang tele marketing ini rata-rata mereka merasa terganggu. Terbukti saya tidak pernah tergiur dengan iklan2 yang ditawarkan melalui tele marketing. Ketika memutuskan untuk membeli suatu produk baik barang maupun jasa, saya lebih suka terlebih dahulu berselancar didunia maya. Rasanya lebih puas, dibandingkan mendengar penjelasan tele marketer yang sudah jelas2 berjualan produknya. Dan bahkan sering juga menjelek2an kompetitor mereka.
Terus darimana yah mereka dapat nomor2 hp calon customer mereka ya? Masalah jual beli data nasabah di kita memang cukup parah ya.. bahkan suami pernah iseng tanya dapat nomor saya darimana.. Eh dijawab dari kampus huaa.. Gubraks deh kalau benar.. Padahal dimana2 kita sering diminta mengisi no hp ya.. tapi ya itu kalau yang pegang data kurang amanah, bisa jadi beredar no hp kita dimana2..
Lalu bagaimana ya cara kita supaya tidak terganggu dengan telp2 semacam ini? Akhirnya malah saya sering mengabaikan panggilan masuk dari nomor rumah/kantor seperti 021-sekian2.. Meskipun sebetulnya kadang-kadang was-was juga, siapa tahu ternyata betul-betul telp yang penting. Tapi dari statistik pengalaman saya, hampir pasti setiap panggilan dari nomor lokal seperti itu adalah panggilan tele marketing. Tapi ternyata sekarang bukan hanya nomor seperti itu saja yang biasanya tele marketing, nomor hp pun sekarang sudah mulai digunakan.. Hedeuh, capek deh.. jadi akhirnya kalau sudah kadung menjawab biasanya saya hanya sekedar menjawab dengan permohonan maaf, daripada nanti sudah capek2 menjelaskan malah saya sama sekali tidak tertarik kan kasihan pulsa dan suaranya hehe.. Jadi kalau bisa sih, janganlah telp2 saya lah ya hehe..
Lalu bagaimana ya cara kita supaya tidak terganggu dengan telp2 semacam ini? Akhirnya malah saya sering mengabaikan panggilan masuk dari nomor rumah/kantor seperti 021-sekian2.. Meskipun sebetulnya kadang-kadang was-was juga, siapa tahu ternyata betul-betul telp yang penting. Tapi dari statistik pengalaman saya, hampir pasti setiap panggilan dari nomor lokal seperti itu adalah panggilan tele marketing. Tapi ternyata sekarang bukan hanya nomor seperti itu saja yang biasanya tele marketing, nomor hp pun sekarang sudah mulai digunakan.. Hedeuh, capek deh.. jadi akhirnya kalau sudah kadung menjawab biasanya saya hanya sekedar menjawab dengan permohonan maaf, daripada nanti sudah capek2 menjelaskan malah saya sama sekali tidak tertarik kan kasihan pulsa dan suaranya hehe.. Jadi kalau bisa sih, janganlah telp2 saya lah ya hehe..
Setujuuu berat mbak sama kamu..
ReplyDeleteAku juga suk aterganggu dengan tele marketing itu..
Kalo aku sih biasanya langsung to the point aja, langsung bilang "maaf saya ga berminat" hehehe
iya de.. masalah jual beli datanya juga memprihatinkan
Delete