LinkWithin

Monday, January 27, 2014

Mazaya Dermo Whitening Serum & Masker Peel Off Review



Postingan kali ini, setelah absen beberapa waktu akhirnya kembali ke review produk skincare.. Beralih sejenak dari brand skin care Korea, kali ini produk yang saya review adalah produksi dalam negeri.. Mazaya, mungkin banyak dari teman-teman yang belum pernah mendengar nama produk ini.. Brand baru yang juga mengusung konsep yang kurang lebih sama dengan Wardah.. Kebetulan salah satu teman saya anak UI (tapi beda jurusan, dia Kimia sesuai dunia yang sekarang digeluti) bekerja sebagai researcher di Research and Development Division di perusahaan kosmetik Immortal yang selama ini hanya fokus untuk pasar korporat (melayani pembuatan produk dengan merk perusahaan lain).. Kali ini membuat memproduksi brand dengan nama Mazaya.. Setelah sekian lama berkutat dengan urusan label halal, akhirnya Mazaya diluncurkan juga tahun lalu.. Dengan proses produksi yang juga semakin digenjot untuk memenuhi permintaan pasar.. Karena hal ini pula pegawainya sering lembur hehe..
Saya baru mencoba dua produk saja, yaitu masker dan serumnya.. Sebetulnya range produknya sangat luas (bisa dilihati di web resminya di sini ya..) Tapi karena sudah lama belum ketemu yang bersangkutan, so eye cream dan body scrubnya yang sudah dipesan belum juga sampai ditangan saya.. Here are the reviews about them..

Mazaya dermo whitening serum with Astaxanthin

Dengan bahan aktif pencerah yang aman yaitu arbutin, albatin dan Clair Blanche II serum ini menjanjikan efek mencerahkan kulit dengan cepat tanpa bahan berbahaya seperti hidroquinon.. Sedangkan astaxanthin yang terbuat dari ganggang merah ini merupakan super anti oksidan yang bisa menghilangkan noda hitam, hiperpigmentasi dan memperbaiki tekstur dan warna kulit..

Teksturnya cair seperti air, sangat ringan.. Berwarna jernih dengan sedikit kejinggaan (halah, opo toh iki?).. Konon warna ke-oranye-an ini adalah bawaan dari ganggang merahnya.. Reviewnya: so far saya suka dengan efek mencerahkannya, tapi ada sedikit kekurangan yang saya catat yaitu kurang melembabkan, karena di pipi kanan ada sedikit area yang berasa kering.. Untuk noda hitam karena kebetulan tidak ada noda hitam yang cukup berat diwajah jadi belum bisa memberikan nilai hehe.. harganya cukup murah untuk standar serum ya.. hanya 65.000 saja untuk ukuran 15 ml, tebakan saya bisa bertahan 1 bulan untuk standar pemakaian saya yang tidak boros pemakaian hehe..

Mazaya Masker Peel Off Whitening

Awalnya saya bingung dengan ketidaksinkronan antara nama dengan tekstur produknya.. Biasanya masker peel off bentuknya seperti pasta yang setelah kering bisa dikletek langsung.. Tapi masker ini bentuknya bubuk sehingga untuk menggunakannya kita perlu mencampurnya dengan air.. Masker ini setelah dicampur air menjadi sedikit pekat menggumpal, berbeda dengan masker bubuk kebanyakan.. Jadi kita harus buru-buru mengaplikasikannya ke wajah.. Setelah mengering ternyata bisa dikletek langsung juga seperti namanya masker peel off.. Setelah menggunakannya boleh dibasuh lagi dengan air hangat, kemudian air dingin.. Rasanya kulit menjadi lebih cerah dan lembab.. Lanjutkan dengan serum dan pelembab setelahnya agar terjaga kelembabannya.. Belum ketemu minus dari produk ini, so far cukup memuaskan.. Dengan harga 24.000 rupiah bisa untuk 4 kali pemakaian juga, alias 1 bulan hehe..

Masih ingin mencoba line produk Mazaya yang lain, tapi sementara masih menunggu The Saem Gem Miracle Black Pearl O2 Bubble Mask dan Gem Miracle Black Pearl Volume Cream yang belum mendarat juga untuk dicoba dan dihabiskan terlebih dahulu hehe.. Mazaya juga belum bisa menerapkan 7 free formula seperti beberapa brand skin care Korea (tetep teliti ingridients juga).. Mazaya masih menggunakan paraben, meskipun menurut BPPOM masih bisa ditolerir kadarnya dalam kosmetik.. Sekian review kali ini.. Semoga bermanfaat untuk yang sedang mencari info produknya hehe..

Update: sekarang sudah bisa beli Mazaya di aq ya.. Ini web-nya.. http://mazayakosmetikhalal.blogspot.com/ yuk yang mau coba.. silakan mampir ke blognya..

Monday, January 20, 2014

Pengalaman Pertama Donor Darah

Memasuki tahun 2014 ini banyak sekali hal-hal baru yang ingin saya lakukan. Terutama hal-hal yang selama ini saya merasa takut untuk mencobanya.. Salah satunya donor darah ini hehe.. Pekan lalu di poliklinik kantor diadakan donor danar darah massal bekerja sama dengan PMI.. Pada awalnya saya sedikit ragu mengingat riwayat Hb saya yang memang sejak dulu seringkali dibawah normal.. Tapi entahlah kekuatan darimana membuat saya nekad mendaftar.. Saat mendaftar saya mendapat giliran nomor 375.. Wow.. Meskipun nanti memang tidak semuanya bisa mendonorkan darahnya, mengingat terlebih dahulu ada pemeriksaan hb dan tes kesehatan oleh dokter.. Begitu masuk untuk registrasi ulang masih nomor 100-an, sehingga saya memutuskan untuk kembali ke ruangan kerja dulu daripada menunggu di tempat..

Setelah kurang lebih satu jam saya balik lagi ke aula dimana acara donor diadakan. Tidak berapa lama, nomor antrian saya dipanggil.. Setelah menyerahkan formulir identitas kepada petugas PMI yang memasukkan data ke databasenya, saya pun melangkah menuju meja pemeriksaan Hb.. Agak dag dig dug.. karena sebelumnya juga saya belum sarapan hehe (ga ada hubungannya sih).. Diambil sampel darahnya untuk dilihat Hb-nya.. Eh, ternyata Hb saya bagus loh.. 15,5 melebihi batas minimal untuk donor darah yaitu 12,5.. Alhamdulillah, padahal dari dulu susah sekali Hb bisa diatas 10 mesti 9-10.. Disitu juga ketahuan golongan darah saya hehe.. Dari dulu belum tahu golongan darah nih, makanya dari awal mau tanya petugasnya juga.. Eh dikasih tahu duluan loh.. Golongan darahnya B ya mba, begitu petugasnya bilang.. Wah, ternyata saya, ayahnya Syafiq maupun Syafiq tidak ada yang sama golongan darahnya.. Saya B, suami A dan Syafiq O.. 

Selesai periksa Hb, lanjut ke pemeriksaan dokter umum.. Hanya tensi saja sih.. Alhamdulillah tekanan darah juga mengizinkan untuk donor dilanjutkan 110/70.. Lanjut ngantri bed untuk donor darah.. Sembari menunggu semua pendonor diberikan snack.. Alhamdulillah, bisa sarapan dulu hehe..

Sekitar setengah jam kemudian nama saya dipanggil, langsung menuju bed yang kosong untuk langsung dicus wkwk.. Tarik nafas panjang, lalu petugas PMI menyuntikkan jarum yang lumayan besar ukurannya untuk mulai proses donor darah.. Prosesnya tidak lama dan tidak sakit koq.. Selama proses kita diminta untuk sesekali mengepalkan tangan yang digunakan untuk transfusi.. Agak sedikit pegal saja.. Alhamdulillah juga tidak pusing setelahnya.. Sekitar 10 menit saja proses donor darah selesai.. Selanjutnya kita diberikan kartu donor dan juga souvenir.. Alhamdulillah, salah satu resolusi 2014 sudah dijalankan.. Next, yuk ah belajar menyetir mobil.. Minggu lalu sudah mulai belajar tapi masih takut-takut.. Apalagi suami ngajarinnya juga ga sabaran hehe.. Padahal mengajari wanita menyetir mobil ternyata butuh 1000 kali kesabaran loh dibandingkan mengajari pria menyetir..

Monday, January 13, 2014

Steamboat Aneka Bakso Seafood

foto langsung dari atas kompor hehe..
Pagi ini.. sampai kantor jam 7 saja.. Seperti biasa memang setiap hari senin saya berangkat lebih pagi dari rumah berhubung krl biasanya lebih padat dan karena saya naik dari stasiun tengah-tengah jadi biasanya harus ekstra dorong supaya bisa masuk.. Jadilah tadi jam setengah enam pagi sudah pamitan sama si kecil (udah gede deng!).. Biasanya jam 6.15-an sudah sampai juanda, tapi tadi ditahan lama masuk manggarai dan gambir jadi sedikit terlambat.. terus lanjut jalan kaki ke kantor.. Tapi cuaca pagi ini mendung, jadi rada males jalan kaki.. So, lanjut ngebajaj ke kantor..
Kemarin seharian hujan mengguyur jakarta dan sekitarnya.. Termasuk Depok juga dong.. Udara jadi lebih dingin dari biasanya.. Bahkan air keran pun jadi brrr.. Macam air gunung saja dinginnya hehe.. Kalau cuaca hujan begitu enaknya makan makanan berkuah hangat.. Steamboat ini salah satunya.. Steamboat kw sebetulnya, karena hanya menggunakan aneka bakso seafood saja yang dibeli pas belanja bulanan.. Bukan seafood aslinya.. Pun sayuran cuma ada sawi hijau tertinggal di kulkas.. Browsing-browsing resep steamboat yang mudah.. Eh ketemu di urban mama ..  Tapi disesuaikan dengan ketersediaan bahan tentunya.. Begini kira-kira setelah disesuaikan..

Bahan kuah:

  • 6 potong ceker ayam. skip
  • 600 ml air matang.
  • 1/4 bawang bombay.
  • 2 lembar daun salam.
  • 2 cm jahe, kupas dan geprek.
  • 1 sdt minyak wijen. skip ganti minyak ikan
  • merica.
  • garam.
  • 1-2 siung bawang putih, cincang kasar.

Bahan isi:

  • bakso salmon.
  • bakso lobster.
  • tofu.
  • sawi daging.
  • sawi putih.
  • udang.
  • Semua skip ganti aneka bakso seafood dan sawi hijau

Bahan sambal:

  • saus sambal botolan.
  • kecap asin ganti kecap ikan juga..
  • air kaldu (yang belum dibumbui).
Cara membuat:
Kuah:

  • didihkan air lalu masukkan bawang bombay, daun salam, dan jahe.
  • tunggu hingga air mendidih lagi lalu kecilkan api dan tunggu selama 10 menit.
  • matikan api, pisahkan air kaldu dari bahan-bahan lainnya.
Sambal:

  • dalam wadah, campur saus sambal, kecap asin, dan air kaldu hingga teksturnya agak encer.
Steamboat:

  • panaskan air kaldu dan 200 ml air matang (agar kuah tambah banyak).
  • tambahkan minyak wijen, merica, dan garam sesuai selera.
  • jika kuah sudah mendidih, masukkan bahan isi dan tunggu hingga masak.
  • sajikan dengan sambal.
Kemarin masaknya pakai caserole yang dari keramik hadiah dorprize acara dharma wanita hehe.. Jadi dari kompor bisa langsung ke meja makan.. Rasanya dijamin maknyuss.. Tambahkan sambal yang banyak supaya hangat badan hehe.. Selamat mencoba ya..Semoga hari ini cuaca lebih bersahabat dan semoga banjir tidak meluas, sehingga tidak bertambah pula korbannya.. Amin..

Monday, January 6, 2014

Resep Empek-empek Mudah..

Sudah lama sekali penasaran pengen bikin empek-empek sendiri.. Soalnya saya seorang penggemar empek-empek.. Dari yang abal-abal ala abang-abang yang cuman 2 rb rupiah saja per potong sampai empek-empek asli Palembang sono yang cukup menguras kantong hehe.. Eh eh sekarang katanya lagi rebutan klaim ya antara Sumsel sama Jambi apa ya? Iya rebutan klaim asal empek-empek.. Yak maklumlah serumpun, setahu saya empek-empek ada dihampir semua provinsi bagian selatan sumatera.. Sampai Lampung juga loh..
Yah terlepas darimana daerah asalnya, makanan ini termasuk favorit banyak orang.. Cara membuatnya sebetulnya mudah, tapi.. yang membuat saya rada males mengolah olahan ikan adalah.. mesti memisahkan daging ikan dari tulang dan kulitnya.. Dan sayang sekali di hypermarket tempat saya membeli daging ikan tenggiri ini tidak menyediakan versi fillet tenggiri.. So, terpaksa mengolah sendiri hiks hiks.. Bau amisnya itu loh.. Lama banget hilangnya..
Browsing-browsing resep empek-empek yang bertebaran di internet.. Mencari resep versi termudah baik bahan maupun cara membuatnya.. Ketemu resep ini.. Dan resep cuko dari website yang lain lagi..

Resep Empek-empek tenggiri

500 gram daging ikan tenggiri
300 gram tepung sagu/tepung kanji
100 cc air putih (1/2 gelas) sebagai pengencer adonan
1 sendok teh garam
2 butir telur yang telah direbus, potong jadi 2 sama rata dengan posisi membujur
Penyedap rasa secukupnya
500 gram minyak goreng (untuk menggoreng)


Cara membuat:

  • Cuci bersih daging ikan, ambil dagingnya dan buang tulangnya kemudian dihaluskan dengan blender.
  • Siapkan baskom dan tempatkan daging ikan yang sudah di blender kedalamnya lalu tambahkan air, garam dan penyedap rasa secukupnya. Aduk-aduk hingga rata.
  • Tuangkan tepung kanji lalu di aduk-aduk sampai adonan menjadi kalis. Bentuk dengan bentuk bulat pipih seperti kue pastel lalu masukkan potongan telur didalamnya.
  • Panaskan air dalam panci lalu didihkan. Setelah air mendidih kemudian masukkan satu persatu adonan pempek yang sudah dibentuk kemudian rebus dengan waktu sekitar 30 menit. Angkat pempek yang sudah jadi lalu tiriskan airnya sampai benar-benar kering.
  • Setelah airnya tiris lalu goreng dengan menggunakan minyak panas hingga tampak berwarna kekuning-kuningan.
  • Angkat pempek, tiriskan minyaknya dan tempatkan dalam piring.
Cuko:
  • Air
  • Gula merah
  • asam jawa
  • bawang putih
  • cabe rawit
  • garam
  • Ebi dihaluskan
Cara membuatnya :
Rebus air dan gula merah.. Campur semua bahan yang dihaluskan, rebus sampai sedikit mengental..


Hasilnya? Kurang memenuhi ekspektasi saya sih.. Agak kurang kenyal.. Tapi so far tetep menikmati karena rasanya lumayan lah.. Kuah cukonya juga cukup memuaskan.. Pedas seperti selera saya hehe.. Setelah browsing-browsing ternyata ada resep empek-empek tanpa ikan yang lumayan populer milik Ny. Liem.. Kapan-kapan coba ah.. Ga pake repot ngolah ikannya dulu..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...